Marley And Me

Marley And Me Marley And Me

Crank:High Voltage

Crank:High Voltage Crank:High Voltage

WATCHMEN - The Movie

WATCHMEN - The Movie WATCHMEN - The Movie

Bedtime Stories

Bedtime Stories Bedtime Stories
Latest News

Serial Bu Kek Siansu - Kho Ping Ho

Posted by Author : on 29 Maret 2010 , under , | komentar (0)






Bu Kek Siansu adalah episode pertama yang membuka serial saga fiksi karya masterpiece dari pengarang serial silat lokal A. S. Kho Ping Hoo. Nama ini sendiri adalah sebuah julukan dari sebuah karakter protagonis bernama Kwa Sin Liong. Ia dikisahkan pada masa kecilnya disebut Anak Ajaib (Sin Tong) karena dalam usianya yang amat muda telah memiliki kepandaian dalam mengobati berbagai penyakit. Kebiasaannya menjemur diri di sinar matahari pagi dan di bawah terangnya bulan purnama, menguatkan tulang dan membersihkan darahnya sehingga menarik minat kaum datuk persilatan untuk mengangkatnya menjadi murid. Perebutan atas diri bocah ajaib yang bernama Kwa Sin Liong, anak tunggal dari Keluarga Kwa di kota Kun-Leng, akhirnya dimenangkan oleh Pangeran Han Ti Ong. Seorang sakti keturunan raja yang bertempat tinggal di sebuah tempat yang mendekati dongeng di laut utara, yang dikenal di kalangan kangouw (sungai-telaga) dengan nama Pulau Es.

Kwa Sin Liong menjadi pewaris Pulau Es, setelah kerajaan yang dipimpin Han Ti Ong musnah disapu banjir besar (tsunami?). Karena kemampuan silat dan filsafatnya yang tak terukur nalar, dia kemudian dijuluki Bu Kek Siansu dan dilegendakan sebagai manusia setengah dewa. Dia punya kebiasaan menurunkan satu jenis ilmu silat setiap awal musim semi, tanpa membedakan siapapun yang beruntung mendapat petunjuknya, sesat atau lurus.
Namun secara resmi Bu Kek Siansu hanya mempunyai tiga orang murid, yakni Kwee Seng, Kam Bu Song dan Kam Han Ki. Tokoh lain yang beruntung mendapat petunjuk darinya meski tidak secara langsung ada juga seperti Maya dan Khu Siauw Bwee. Tokoh legenda ini terakhir kali muncul di kangouw pada episode Istana Pulau Es.

Serial ini terdiri dari 17 judul, yang saling berhubungan, sehingga untuk memudahkan, anda harus membaca secara berturutan dari seri 1 s/d seri 17. Ke tujuh belas seri ini dapat anda download di sini.
  1. Bu Kek Siansu, download
  2. Suling Emas, download
  3. Cinta Bernoda Darah, download
  4. Mutiara Hitam, download
  5. Istana Pulau Es, download
  6. Pendekar Bongkok, download
  7. Pendekar Super, download
  8. Sepasang Pedang, download
  9. Kisah Sepasang Rajawali, download
  10. Jodoh Rajawali, download
  11. Suling Emas, download
  12. Kisah Pendekar, download
  13. Suling Naga, download
  14. Kisah Si Banagu Putih, download
  15. Kisah si Banagau Merah, download
  16. Si Tangan Sakti, download
  17. Pusaka Pulau Es, download

e-book ini dalam format lit sehingga anda harus mempunyai Microsoft Reader untuk membacanya. Jika anda belum mempunyainya silahkan  download di sini.

Membongkar Gurita Cikeas

Posted by Author : on 07 Januari 2010 , under , , | komentar (0)





Buku Membongkar Gurita Cikeas merupakan buku yang ditulis oleh George Junus Adijtondro, buku ini membahas tentang silang pendapat dugaan kasus Bank century.

Buku terbitan Galangpers, Yogyakarta, ini hanya memberikan porsi satu bab untuk membahas keterlibatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kasus century. Itupun menyajikan data-data hampir sama dengan yang selama ini beredar di media massa. Alhasil, judul buku karangan George dianggap sekadar mencari sensasi.

Buku George justru lebih banyak mengulas berbagai kinerja yayasan di sekitar Presiden Yudhoyono. Geroge menyebut yayasan-yayasan itu sebagai alat menggalang dana untuk kepentingan politik. Menurut George, kebanyakan penyumbang dana adalah pengusaha hitam.

Sementara Buku Membongkar Gurita Cikeas telah dilakukan pralaunching pada hari Rabu (23/12/2009) di Yogyakarta oleh penulisnya George Aditjondro. Launching buku tersebut sedianya pada awal Januari 2010 di kantor ICW.

Saat dihubungi Persda Network, Direktur Utama Galang Press Julius Felicianus mendapat informasi bahwa pemilik TBG mendapat telepon dari orang tak dikenal yang menginstruksikan penarikan buku tersebut.

"Saya sudah dapat kabar kalau pemilik toko buku mendapat telpon dari seseorang yang minta menarik dahulu buku itu. Kelihatannya mereka ketakutan karena telpon orang tak dikenal itu," kata Julius Felicianus kepada Persda Network, Jakarta, Jum'at kemarin.

Ia mengaku kecewa dengan pihak yang memerintahkan penarikan buku tersebut. Biasanya, jika terjadi penarikan itu berdasarkan perintah dari pihak kejaksaan. Namun, perusahaannya sendiri belum mendapat surat perintah dari kejaksaan atas buku tersebut.

"Kan seharusnya ada surat perintah penarikan dari Kejaksaan Agung. Dan itu tidak sebentar, setidaknya perlu waktu 3 bulan untuk eksekusi penarikannya," ujarnya.

Atas kejadiaan ini, Julius mengatakan telah berkoordinasi dengan Komnas HAM agar segera mengeluarkan surat rekomendasi buku tersebut tetap bisa diperjual belikan.

"Baru saja saya telepon pak Yosef Adi, Sub Komisi Penyuluhan Komnas HAM. Mungkin Senin (8/12) besok, mereka surat rekomendais itu bisa dikeluarkan. Lagi pula, dia saat pralaunching di Yogyakarta janji bahwa buku itu tidak ada masalah," paparnya.

Julius menegaskan, bahwa buku tersebut tidak ada masalah secara hukum. Buku tersebut merupakan hasil data ilmiah dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. "Yang jelas, buku itu hasil data ilmiah dan bisa dipertanggung jawabkan ko," tandasnya.

Koordinator ICW Danang Widoyoko mengaku kecewa dengan penarikan buku tersebut. Penarikan buku itu mirip dengan perilaku Orde Baru (Orba). "Ya kalau gak setuju dibantah dong dengan buku, jangan ditarik-tarik. Ini kan seperti Orba aparat hukum dipakai sebagai aparatur represi oleh pemerintah yang berkuasa," tegas Danang.
 

Jalan Panjang Memupus Kedukaan

Posted by Author : on 30 Oktober 2009 , under , , , | komentar (0)





"Yang menyebabkan kalimat pertama begitu
sulit adalah karena kamu terpaku padanya.
Semua yang lain akan mengalir dari kalimat itu."
-Joan Didion

MONEY, A Memoir - Perempuan, Emosi & Uang

Posted by Author : on , under , | komentar (0)





Dari lahir hingga usia depalan belas, seorang gadis membutuhkan otang tua yang baik.
Dari delapan belas tahun hingga tiga puluh lima, dia butuh penampilan yang menarik.
Dari tiga puluh lima tahun hingga lima puluh lima, kepribadian yang menawan.
Dari lima puluh lima dan sterusnya, dia butuh uang yang lumayan.
Maka sekarang kutabung uangku.

-i Sophie Tucker

Wizard at Work - Sang Penyihir beraksi

Posted by Author : on , under , , | komentar (0)





Sekolah sudah usai dan sang penyihir mempunyai rencana-rencana besar: berkebun, memancing dan tidur siang. Sebenarnya, akan lebih baik lagi jika ia memiliki seseorang untuk menghabiskan hari-hari bersamanya. Tapi siapa yang muncul ? Orang-orang menjengkelkan yang menyela waktu istirahatnya, yang menginginkannya untuk :

"menyelamatkan seorang puteri (lagi), atau 
melenyapkan kutukan buruk, atau 
menghadapi hantu menakutkan, atau 
memanen beberapa timun emas, atau ....."

Dengan begitu banyak tugas yang harus dikerjakannya, maka tidak heran sang penyihir beraksi sendirian. Siapa yangmau menolong mengerjakan semua itu ?

Senja di Himalaya

Posted by Author : on 27 Oktober 2009 , under , , , | komentar (0)





Berita buruk it datang. Sai tiba-tiba menjadi yatim piatu dan harus pindah dari asrama ke rumah kakek yang tak pernah dikenalnya, sang hakim. Di rumah tua di kaki Gunung Kanchenjunga, Himalaya, itulah Sai mengenal Gyan, sang guru Matematika, dan jatuh hati kepadanya. Tapi mereka bak bumi dan langit, Sai yang berpendidikan barat dengan Gyan yang sangat tradisional. Sang hakim yang awalnya khawatir kehadiran Sai akan merusak ketenangannya, akhirnya malah teringat kepada masa mudanya, seorang pemuda India yang berusaha keras menjadi pria Inggris, namun pada akhirnya tak merasa menjadi bagian dari apapun.

Karakter-karakter menakjubkan dari novel ini bagai cermin, mengingatkan kepada diri kita sendiri. Inilah cerita mengenai mereka yang miskin dan lugu, mereka yang terhormat namun merasa terasing, karena mereka terbelah antara budaya timur dan barat, dan senantiasa mempertanyakan mana yang lebih baik : tradisi atau modernitas ?



Pom Pom Boys

Posted by Author : on 26 Oktober 2009 , under , | komentar (0)












Ikutan ekskul pom-pom boys? Hiiiy, bukannya itu kerjaab cowok-cowok yang diragukan kejantanannya? TApi, Ugun dan Deon nekat nyemplung jadi cowok pom-pom. Alasan utama mereka, ngincer mamajer pom-pom yang cantik bernama Chia.
Masalahnya, ternyata nggak gampang ikutan aeleksi pom-pom. Apalagi Ugun yang bertubuh gempal, sementara Deon sangat cungkring dan manja.
So, berhasilkah "duo gilingan" Ugun dan Deon mengejar cinta Chia? Atat ada cewek yang singgah di hati mereka?
Hihihi . . . . . bacanya dilarang smbil makan, ya! Dijamin bakalan nyesel deh!